Sabtu, 04 Juni 2011

Avatar Indonesia

Dalam beberapa bulan belakangan ini masayarakat indonesia dihadapkan dengan beberapa masalah kasus hukum yang sampai pada hari ini tidak tuntas. Masalah yang paling heboh adalah kasus korupsi yang dilakukan oleh seorang pegawai kantor pajak Gayus tambunan yang memiliki pangkat IIIA. Masyarakat dikejutkan dengan penemuan sejumlah uang dalam jumlah yang besar di rekening gayus yang notabanenya adalah pegawai dengan pangkat rendah. Yang menjadi unik dari kasus ini adalah terbongkarnya gembok-gembok raksasa dan munculnya nama-nama tokoh besar yang cukup dikenal oleh kalangan masyarakat indonesa bahkan orang nomor satu indonesai pun sempat disebut-sebut terlibat didalammya.

Kasus ini pun kemudian menjadi bola (angin) liar yang siap ditendang dan diarahkan kemana saja. Dan yang paling menakutkan adalah bola angin tersebut akan mengenai siapa saja tanpa harus mengetahui status dan kedudukan dari seseorang. Aparat peneggak hukum sebagai pengendali bola angin tersebut harusnya memeriksa dan memintai keterangan atas tuduhan yang dikenakan kepada pihak-pihak tersebut. Namun dalam beberapa kasus terkadang bola angin tersebut tidak dikendalikan oleh peneggak hukum tapi dikendalaikan oleh orang lain yang memiliki kekuasaan lebih besar sehingga justru penegak hukum itu sendiri yang menjadi bola angin kedua untuk darahkan kesiapa saja, ke instansi tertentu, tokoh-tokoh dan orang-orang tertentu sehingga identitas dari sipengendali bola angin tersebut menjadi kabur. Dengan demikian sipengendali (avatar) tersebut dengan kemampuannya, mampu mengendalikan semua keadaan dan menghindar dari berbagai serangan dan kritikan. Semua elemen; media,institusi (kpk, polri, kontor imigrasi, pajak, perusahaan) mampu dikendalikan.

Dan yang paling menakjubkan dari avatar ini dengan tongkat layangnya (satgas penegak hukum) manjadikan dia bisa bergerak leluasa untuk terbang dan berpindah tempat, sehingga peneggak hukum yang harus menindak perbuatanya yang hina itu semakin tak berdaya, untuk menyentuhnya pun mereka tak mampu. Ini lah avatar Indonesai dengan empat kemampuan elemennya (kuasa presidenx, satgas, CIA, demokrat) ingin membangun rezim cikeas ala suharto demi tetap tegaknya kendali kekuasaan atasnya.

Semua orang tahu dan sudah menjadi rahasia umum bahwa avatar lah yang menjadi pelakunya. Tapi yang manjadi masalah adalah ketika semua pendekar dinegeri ini tak mampu mengalahkanya lantas siapa yang harus mengalahkan avatar Indonesia ini....???

Dan ‘kebenaran’ sekarang adalah apa yang diajarkan oleh para pengkhotbah yang berasal dari mereka pula, orang suci dan pembela orang-orang kecil yang bersaksi tentang dirinya sendiri: ‘akulah kebenaran’.

(W.F Nietszche dalam Thus Spake Zarathustra)

0 komentar:

Posting Komentar