Minggu, 12 Juni 2011

Investasi Pasca Desentralisasi

Laparka kwodong


Sebuah Thesis menemukan bahwa Iklim investasi memiliki pengaruh yang negatif terhadap pertumbuhan ekonomi selama pelaksanaan desentralisasi. Hal berarti semakin baik iklim investasi maka pertumbuhan ekonomi akan menurun. Patut diduga investasi yang masuk mensyaratkan kedekatan dengan Pejabat, maka semakin buruk semakin banyak investasi yang masuk.

Kalo begitu bukan investasinya yg salah. Tapi kebijakan????

Secara teoritik memang hal ini bertentangan, sebab iklim investasi yang baik merupakan variabel yang mendorong investasi masuk kesuatu daerah. Hasil analisis regresi dari model yang sya bangun dalam studi ini dengan menggunakan data panel justru menemukan pengaruh yang negatif. Maka tentu disini memerlukan penjelasan tambahan atas beyond the scene atas variabel iklim investasi dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Penjelasan pertama dapat dilihat melalui pengruh variabel antara yakni menghubungkan antara pertumbuhan ekonomi dan iklim investasi yakni PMDN + PMA, dalam studi ini juga menemukan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan PMDN terhadap pertumbuhan ekonomi, dari temuan ini harusnya bila konsisten maka tidak ada hubungan yang signifikan antara pertumbuhan ekonomi dengan iklim investasi. Maka tentu kita butuh penjelasan tambahan, oleh karena itu saya menduga sebagai suatu tesa awal bahwa investasi yang masuk di Indonesia lebih didorong oleh kedekatan dengan Penguasa, sehingga iklim investasi yang buruk akan lebih disukai oleh para investor, mka reliasai investasi menjadi lebih meningkat dan secara otomatis mendorong pertumbuhan ekonomi. Demikian sebaliknya bila iklim investasi lebih baik, transparan dan bebas pungli akan terjadi sebaliknya, tetapi secara model ekonometri tuk tesa ini masih perlu diuji.

(diskusi bersama k’Boge)

0 komentar:

Posting Komentar